Marjudi sedang jemput anaknya sekolah. |
Lelaki kelahiran Bantul 13 Mei 1971 itu kini fokus mengurus rumah sambil setiap hari antar jemput putrinya yang duduk di bangku sekolah dasar. Marjudi merasa bersyukur masih diberi umur panjang oleh Allah SWT. Sehingga bersama Rusmiyati istrinya bisa mengasuh dan mendidik dua buah hatinya, masing-masing Huda Al Farizi Wasis Nugroho dan Lintang.
Lalaki bersahaja itu berujar, apa yang dialami harus diterima dengan ikhlas. "Semua ini cobaan dari Allah, jika tidak ikhlas, beban hidup ini akan terasa berat," ujarnya lirih.
Kini sambil menjaga putrinya, hari-harinya disibukkan dengan budi daya ayam kampung dan ayam ketawa di sisi timur rumahnya. Marjudi mengungkapkan, meski dalam kondisi lumpuh namun sangat bersyukur dua anaknya mau menerima apa adanya. Bahkan Lintang yang kini duduk di kelas 2 SD tetap percaya diri.
Dengan fakta tersebut, sebagai orangtua semakin yakin akan masa depan anaknya. Sehingga diapun sangat mengutamakan. Karena diakui atau tidak, proses pendidikan sangat menentukan masa depan seseorang. "Harus saya tunjukkan kepada anak-anak, meski mengalami keterbatasan harus semangat dan pantang menyerah," ujarnya.
Keseharian Marjudi kini juga diisi dengan urusan rumah, termasuk mencuci, memasak dan sebagainya. Karena istrinya kini bekerja di sebuah industri pembuat kerupuk di tetangga dusun. Menurutnya seseorang yang mengalami keterbatasan fisik tidak bisa dijadikan alasan untuk meminta iba dari orang lain. “Janga sampai, meski kita tidak sempurna terus menjadi beban hidup orang lain,” kata Marjudi.
0 comments:
Post a Comment